Jadwal Sholat
My Time
Blog Archive
Kamis, 11 Februari 2016
MAPK Surakarta, Madrasah Aliyah
Program Khusus atau lebih dikenal dengan Madrasah Aliyah Program Keagamaan MAN
1 Surakarta yang berisi kurikulum Agama dan Bahasa 70% dan Pengetahuan Umum
30%. MAPK didirikan tahun 1990 dan telah mengirim lulusannya ke berbagai
Perguruan Tinggi ternama, diantaranya ; University of Al-Azhar Cairo, Ankara
University Turkey, Al- Ahqof University Yemen, Nanchang University China,
Universitas Kebangsaan Malaysia, Leiden University Belanda, dan berbagai
Universitas di lainnya di Inggris, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Maroko,
Iran, India, Madinah dan masih banyak lagi. Selama lebih dari 25 tahun MAPK meluaskan
eksistensinya di berbagai belahan dunia. Tak banyak yang tahu, sekolah yang
hanya memiliki kapasitas 9 kelas mencetak generasi emas.
Para
pengajar di MAPK Surakarta juga tidak sembarang, mereka datang dari berbagai
latar belakang keislaman yang berbeda sehingga mampu mendidik para santri arti
toleransi dan persatuan islam. Sebagian
besar berasal dari alumni MAPK yang berhasil menembus Universitas di Mesir,
India, Yaman, Madinah, Australia, Malaysia dan sebagainya. Setiap pembelanjaran
disisipkan perjalanan mereka akan hebatnya belajar di negeri orang, membuat
para santri semakin tertantang. Namun, yang paling penting dari MAPK yaitu
sangat jelas bahwa sistem yang ada menekankan semuanya kembali pada para santri
dan sekolah hanya menjadi sarana. Tanpa semangat dan ketekunan santri, tak ada
yang disebut kesuksesan.
Sebagai
salah satu santri yang masih belajar di MAPK, saya sedikit banyak tahu. Sebagai
sistem, MAPK sama seperti yang lain namun yang sangat membuat berbeda adalah
para pengajarnya yang begitu berbeda dan saya yakin tidak akan didapatkan di
tempat lain. Saya pribadi sangat takjub akan kedalaman ilmu dan kesabaran mereka
dalam mendidik, hal itu yang sangat sulit ada di era modern.
Namun,
sangat disayangkan para pelajar pada era terdahulu sangat berbeda dengan
pelajar di era sekarang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa sekarang
yang lebih nyaman dengan kegiatan berbasis IT daripada kegiatan lapangan
seperti terjun langsung dimasyarakat atau tugas langsung. Perbedaan ini memicu
kemunduran dikalangan pelajar tersebut karena salah satu metode yang diandalkan
di MAPK adalah tugas langsung di masyarakat. Sebagai bagian dari metode pengembangan
siswa, hampir semua kegiatan di MAPK melatih kemampuan bersosialisasi. Oleh
karena itu, sebagai siswa MAPK juga butuh kesadaran teknologi yang tinggi agar
dapat mengembangkan diri secara optimal.
Label:
Opini
|
0
komentar
MAPK, berjuta mimpi merangkak hadir memenuhi relung santrinya. Banyak,
ada yang akhirnya menjadi seniman,
polisi, ambassador, pegawai pajak dan tak terhitung jumlahnya
yang telah menjadi pengusaha dan pengajar. Jikalau ditanya,
jawabannya hampir sama ; saya tak pernah menyangka akan jadi seperti ini.
Sederhana. Namun jika ditanya tentang mimpi,
tak terhitung jumlahnya.
Mayoritas siswa,
jika ditanya tentang mimpinya sering sekali bingung untuk menjawab. Entah karena terlalu banyak,
bingung, atau tak pernah sekalipun terpikirkan.Wajar,
karena sebagai remaja pasti sibuk menikmati masa muda. Hangout,
games, sampai up-date semua tentang idola. Manusiawi.
Tapi pilihan selalu menghampiri,
kapanpun dan dimanapun sekelebat pemikiran itu bias hadir,
‘nanti menjadi apa ya?’
atau ‘aku nanti bakal jadi apa?’.Ya,
life is choice. Pilihan-pilihan di masa muda akan sangat berpengaruh kedepannya.
Semua orang melakukan segala hal karena memilih untuk melakukannya atau
paling tidak terpaksa memilih untuk melakukannya.
Seorang pengusaha pasti pernah memilih mencoba berbisnis saat muda. Seorang penulis ternama telah terbiasa menulis sejak
lama. Pilihan-pilihan kecil
yang akan membawa kepada keputusan besar
di masa depan, sederhana? Mungkin iya. Namun,
Paradoks pembodohan merajalela.
Di sekolah-sekolah umum, saat masih
di taman kanak-kanak,
guru selalu berkata agar bermimpi setinggi-tingginya namun beranjak remaja mereka akan berkata
“jangan mimpi! Orang
kayak kamu gak bakal berhasil!”. Ini jelas pembodohan bagi penerus bangsa.
Memang, ketika dihadapkan pada realita,
mental kebanyakan manusia cenderung ciut dan mengurangi ekspektasinya.
“jangan mimpi ketinggian,
ntar kalo jatuh, sakit”.
Begitulah keadaan masyarakat dewasa ini. Miris memang,
padahal pola piker para remaja akan menentukan masa depan suatu bangsa.
Bagaimanapun untuk mencapai hasil perlu
proses panjang dan tidak instan.
So, wajar bila dalam meraih impian menemui banyak rintangan. Tidak sederhana.
Eh, jangan pesimis kawan karena
Al-Quran telah memberikan tips
meraih impian sejak ribuan tahun silam:
فاءن مع العسريسرا(5) ان مع العسريسرا(6) فاءذافرغت فانصب(7) والى ربك
فارغب (8)
Artinya : “ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai
(dari sesuatu urusan),
tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang
lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
– QS. Asy-syarh : 5-8
Jangan pernah takut bermimpi,
karena seperti bunyi pepatah
Arab Man Jadda Wajada. Siapa
yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Walau terkadang lelah,
jangan patah semangat. Tentukan masa depanmu dan berjuang keras. Insya Allah Tuhan akan membuka jalan.
Wallahua’lam bishawab.
By :Nafisah Z.
Label:
Karya Tulis
|
0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)